Ohio, AS. 11 Feb 1847 - 18 Okt 1931<ul><li class="ql-align-justify">Membuat &gt;1000 penemuan: bola lampu, telepon, gramofon, menjadi cikal bakal industri elektronik.</li><li class="ql-align-justify">Ibunya, Nancy membuatkan lab di ruang bawah tanah untuk Edison melakukan percobaan.</li><li class="ql-align-justify">Belajar telegraf dari kepala stasiun di umur 12 thn hingga ia bisa bekerja di Western Union.</li><li class="ql-align-justify">Menemukan fonograf, terinspirasi dari penelitian percobaan listrik Faraday.</li><li class="ql-align-justify">Menemukan indikator saham, terjual dgn harga tinggi di pasar saham Wallstreet.</li><li class="ql-align-justify">Mengupgrade telepon yg telah ditemukan Graham Bell sampai tercipta gramofon, 1877.</li><li class="ql-align-justify">Berhasil menemukan bola lampu setelah ribuan percobaan.</li></ul>

Thomas Alva Edison

Tidak ada yang namanya genius. Yang ada hanyalah usaha dan latihan terus-menerus.

Masyarakat yang lebih baik dapat dicapai melalui pendidikan pada setiap dan semua individu. Melalui pendidikan, tiap individu dapat menyadari dan mengeluarlam kemampuan terbaiknya. Titik awal pendidikan dimulai dari keluarga

Genius itu terdiri atas 1% inspirasi dan 99% usaha

Bapak Pendidikan Modern. Zurich, Swiss 1 Des 1746 - 17 Feb 1827<ul><li>Mendirikan sekolah petani di Neuhoff pada 1771.</li><li>Mendirikan sekolah anak (semacam day care center) pada 1798 di Stans, Nidwalden.</li><li>Memulai usaha bertani dgn meminjam uang lalu menikahi Anna. Mempunyai anak, Jacob, dan mendirikan rumah baru dinamakan Neuhof.</li><li>Ibunya, Suzanna juga Anna membantu Pestalozzi saat usaha taninya gagal.</li><li>Menjadi kepala panti asuhan, sekolah yang didirikan bangkrut.</li><li>Cara mendidik Pestalozzi membuat anak² dpt mengeluarkan potensinya.</li><li>Metode mendidiknya menyebar ke seluruh dunia. Jerman dan Swiss mendapat perhatian.</li></ul>

Johan Heinrich Pestalozzi

Alabama, AS 27 Juni 1880 - 1 Juni 1968<ul><li>Buta dan tuli sejak 19 bulan karena demam.</li><li>Ibunya membaca tulisan Charles Dickens tentang anak bisu tuli, Laura Bridgman yang berhasil dididik.</li><li>Ibunya memanggil guru homeschooling, Anne Sulivan.</li><li>Meminta bantuan dana untuk Tomi, anak 4 tahun yg seperti dirinya hingga Tomi bisa masuk TK.</li><li>Menjadi tunanetra dan tunarungu pertama yang mendapat gelar sarjana di Radcliffe College Harvard University.</li><li>Orang pertama di dunia yang menggunakan sistem penulisan sentuh/braille.</li><li>Di Center Hill Exhibition ditetapkan 'Hari Helen Keller' sbg peringatan pertama kali ia ceramah.</li></ul>

Helen Adams Keller

Jika mampu melewati berbagai rintangan yang mengadang dan terus bertahan, Anda pasti akan berjaya.

Penulis Dongeng. Denmark, 2 Apr 1805 - 4 Agt 1875<ul><li>Profesi berubah-ubah: penyair, penulis, seniman, politisi.</li><li>Ayahnya penyuka sastra. Neneknya sering menceritakan mitos berbagai negara dan membacakan kitab injil juga karya penulis drama Denmark, Holberg dan Prancis, Voltaire.</li><li>Berkali-kali memperlihatkan karyanya pada para ahli tapi diacuhkan.</li><li>Ibunya membuat analogi Andersen seperti tanaman yang masih hijau dan muda. Lalu semakin lama tumbuh menjadi tanaman yang cantik.</li><li>Karyanya yang terkenal: Gadis Penjual Korek Api, Ratu Salju, Putri Duyung, Anak Itik Buruk Rupa, Raja yang Telanjang.</li></ul>

Hans Christian Andersen

Pelukis. Malaga, Spanyol 25 Okt 1881 - 8 Apr 1973<ul><li>Mempelajari seni di usia 14 tahun di Barcelona.</li><li>Ayahnya kurator di sebuah museum seni di Malaga, menjaga karya koleksi seni, pengajar di sekolah seni.</li><li>Menerima pengaruh pergerakan seni Eropa Utara, seperti Prancis.</li><li>Mendapat pengaruh seniman besar: Renoir, Munch, Gaugin, Gogh.</li><li>1905, berada pada masa Rose Period, mengembangkan gaya seni kubisme, menjadi seniman besar abad 20.</li><li>Tema lukisannya ialah motherhood, dominan warna biru dan abu².</li><li>Karya yg terkenal: War and Peace (Pembantaian di Korea), Guernica (baik dan buruk dari kekejaman perang).</li></ul>

Pablo Ruiz Picasso

Kalimat-kalimat semacam “Kau anak yang istimewa”, “Kau pasti bisa”, dan “Tidak masalah, pelan-pelan saja” dari ibu, tentu memberi semangat tersendiri bagi seorang anak. Kalimat-kalimat penuh kasih sayang tersebut akan terasa sangat istimewa dan mampu menenteramkan jiwa sang anak. Pada masa sekolah atau masa kecil, orang-orang genius cenderung dianggap anak yang aneh, penyendiri, dan tidak punya teman, serta sering tampak murung. Namun, ibu merekalah yang tetap memercayai dan tahu cara mengembangkan bakat mereka. Penghiburan dan motivasi yang kita nantikan saat mengalami kegagalan pastinya dari ibu. Buku ini menyadarkan kita bahwa orang-orang hebat seperti Edison, Andersen, Einstein, Beethoven, Bill Gates, dan lain-lain, memiliki sosok ibu hebat di baliknya.